HIKAYAT 30 JULI 2023 TELAH TIBA DI PERADUAN

Di pagi yang cerah pada 30 Juli 2023, terdapat sebuah pulau terpencil yang dikenal dengan nama "Peraduan," sebuah kapal perahu pesiar mewah telah tiba dan sandar dengan anggun di pelabuhan. Di dalam kapal, terdapat sepasang muda-mudi bernama AKU dan DIA, yang sedang bersiap-siap menuju peraduan mereka.

AKU, seorang pria yang sederhana dengan hati yang tulus, dan DIA seorang wanita cantik dengan senyum yang memikat, telah bersiap untuk mengikrarkan cinta dan janji setia seumur hidup di hadapan keluarga dan teman-teman terdekat mereka.

Sejak pertama kali bertemu di sebuah rumah tua, keduanya telah terpikat satu sama lain. Cinta mereka berkembang seperti bunga yang mekar di antara keindahan alam pulau Peraduan. Setiap momen yang dilewati bersama, baik suka maupun duka, telah mengukir kenangan manis yang tak terlupakan di hati mereka.

Saat langkah mereka keluar dari kapal, mereka disambut oleh bunga-bunga yang indah di sekitar pantai. Rangkaian bunga berwarna-warni dan hiasan lainnya menambahkan sentuhan romantis di sekitar tempat sakral ini. AKU memandang DIA dengan mata penuh cinta dan saling memandangnya dengan tulus.

Dengan hikayat cinta yang tulus itu, kedua mempelai menggenggam tangan satu sama lain dan berjalan menuju cahaya. Di hadapan hadirin, mereka saling berjanji untuk mencintai dan setia dalam suka dan duka, dalam kebahagiaan dan kesedihan, hingga akhir hayat.

Setelah pertukaran janji suci, suasana di sekitar bunga-bunga dipenuhi oleh senyum, doa, dan ucapan selamat dari keluarga dan teman-teman. Semua merasakan aura cinta yang kuat di antara AKU dan DIA. Kehadiran mereka di atas pulau Peraduan pada tanggal yang spesial ini menjadi bukti bahwa cinta sejati dapat menemukan jalan di antara keindahan alam yang mempesona.


Sejak saat itu, AKU dan DIA menjadi bahasa pasangan selama-lamanyadan berubah ke cerita legenda romantis di pulau Peraduan, dan cerita cinta mereka akan dikenang selamanya oleh orang-orang di sekitar mereka. Hari itu menjadi titik awal dari sebuah petualangan tak terlupakan yang diberkahi oleh cinta sejati dan kebahagiaan yang abadi (RED)

Salam 

Mukmin Amsidi / Irawati Amin Sabanja

About Mukmin Amsidi

Mukmin Amsidi, was born in Kalabahi, precisely in Teluk Mutiara sub-district, Alor district, on October 12, 1994. The first literary work/book that was created was the Memorial Book 58 IMM while the author is taking Advanced Masters in Mathematics Education at Ahmad Dahlan University until now. Be a Muslim, and live on Jalan Hasanudin No.10. RT 12 RW 04 . Binongko Village. Pearl Bay District. Alor Regency. NTT. Hobby Fitness is reading and experimenting.