Tidakkah kalian percaya kalau negeri ini dulu diproklamirkan oleh dua orang mahasiswa ? yang satu namanya Ir Soekarno dan wakilnya Drs Moh Hatta. Yang satu anak tekhnik dan satunya anak ekonomi. Yang satu seorang orator dan satunya administrator.
Baca Juga :
Binongko Boxing Lahirkan Petinju dari Lewalu
PHBI Gandeng Remaja Masjid Agung Al-Fatah
IDEALISME KADER MUHAMMADIYAH
BAGIAN I
Tidakkah kalian percaya kalau negeri ini dulu diproklamirkan oleh dua orang mahasiswa ? yang satu namanya Ir Soekarno dan wakilnya Drs Moh Hatta. Yang satu anak tekhnik dan satunya anak ekonomi. Yang satu seorang orator dan satunya administrator. Keduanya ditemani oleh banyak mahasiswa yang cakap dan punya banyak mimpi. Sjahrir meski taktuntas kuliah tetapi pengetahuannya kaya dan Haji Agus Salim berwibawa serta santun. Sederetan nama lain bisa dijejer untuk memberikan bukti kalau bangsa ini didiriakn oleh anak-anak muda seusia kalian.
Tampang mereka takjauh berbeda dengan kalian : lucu, nekat, dan punya pikiran besar. Seperti benih, pikiran mereka dirawat melalui tiga dunia : dunia Intelektualias, Humanitas , dan Religiusitas. Humanitas mengajarkan arti pengorbanan kemanusiaan, Intelektualias menanam budaya pengetahuan dan Religiusitas menciptakan jiwa menuju sang Ilahi. Tiga-tiganya menempa jiwa membentuk pengalaman dan meneguhkan keberanian. Saatnya watak seperti itu diwariskan melalui pendidikan tinggi dengan berkaca pada apa yang terjadi dimasa lalu. Masa dimana kampus tempat menanam ide-ide segar dan menantang yaitu di tahun 1998 awal mula masa Reformasi.
Penulis bisa bilang mungkin dan pasti bisa ! Lihat mimpi mu waktu tinggal di kampus Muhammadiyah. Apa hanya pekerjaan yang kalian butuhkan ? Tentu takhanya itu. Apakah kalian kuliah hanya ingin menumpuk-numpuk uang ? Pasti tak seperti itu. Kalian kuliah karena memang ada kebodohan untuk menjawab tantangan zaman. Kalian kuliah karena memang ada mimpi besar yang mau diwujudkan. Mimpi itu bukan sekedar “Bekerja dan punya Jabatan”.
Selayaknya kampus menyumbang kontribusi untuk menghidupkan sosok Mahasiswa muda. Sosok yang bisa dibesarkan melalui kemampuan untuk peduli, terlibat dalam perkara kemanusiaan hingga membela soal-soal terkait dengan ditebangnya hak-hak rakyat. Tak tahukah kamu bahwa di Papua sana perjuangan untuk menuntut keadilan bisa berakhir dengan peluru ? sudahkah kamu paham jika korban lumpur lapindo puluhan tahun silam masih belum dapat ganti rugi penuh ? bahkan terjadi pada kampus kita saat ini. Kampus Muhammadiyah adalah kampus kita bersama karena itu Amal usaha Muhammadiyah yang sudah didirikan dengan susah payah keringat dan air mata dari perintis, penggerak, dan pelopor orang-orang Muhammadiyah maka jangan disia-siakan. Mahasiswa Muhammadiyahlah harus mampu berdiri dan menyikapi permasalahan saat ini, jangan tutup mata dengan keadaan, hargailah perjuangan setiap orang yang ingin menghidupakan persyarikatan Muhammadiyah.
Sebenarnya kalau diurutkan sesungguhnya kita sedang menghadapai suasana dimana Mahasiswa dan Rakyat masih kesusahan untuk mencapai keadilan.
Keadilan tak bisa ditunda oleh janji apalagi kesepakatan. Keadilan dihadirkan dengan perjuangan, pertarungan dan perebutan. Tak mungkin Mahasiswa Level Pertama hanya jadi “saksi” melulu atas kemajuan pembanguna yang bobrok akan keadaan yang menyakiti perasaan mahasiswa.
Saat ini mahasiswa harus menerima kebenaran bahwa yang dapat merubah keadaan tersebut adalah Organisasi, organisasi yang harus dipegang oleh Mahasiswa Muhaammadiyah itu sendiri adalah sang merah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah inilah organisai yang dapat menawarkan berbagai macam solusi dari segala solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Organisasi IMM selalu membiarkan para mahasiswa untuk melakukan ekspresi pembelaan dan menceburkan kader dalam wilayah masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Waktunya jadi mahasiswa tak hanya andalkan kuliah dan belanja. Kuliah terus-menerus takkan pernah bisa menangkap ketidak pastian masa depan. Seni merawat petualangan jadi landasan untuk keberhasilan. Seni ini mengkombinasikan antara pengalaman, kepekaan dan keberanian. Mental itu tak bia dipupuk dalam alam kepatuhan mental itu bisa mekar melalui pengalaman di organisasi. Pada organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mahasiswa dilatih banyak kesempatan berguna : empati pada yang kalah, mendorong kegiatan yang bermanfaat dan belajar berposisi berbeda. Bahkan dalam organisasi pula dilatih suasana konflik : Berebut kader, merebut posisi ketua dan berhadapan dengan banyak soal. Singkatnya organisasi memberikan wawasan utuh mengenai diri kita, kekuatan yang kita miliki dan kemampuan untuk bekerja sama tinggal bagaimana kita mencari terus mencari ilmu Organisasi.
Sungguh prihatin ketika sudah berorganisasi namun tidak pernah terlibat dalam hal kemanusiaan, tidak pernah membuka diri dalam berdiskusi. Tidak pernah melihat fenomena-fenomena yang mendatngkan kehancuran bagi pesyarikatan Muhammadiyah. Maka mulai hari ini ubah lah mindset berfikir kita dari mind statis from mind dinamis. Dengan dimulai dari kampus mendorong mahasiswa untuk berorganisasi berfikir dinamis kretaif dan cobalah terlibat dalam soal-soal kemanusiaan. Tak mungkin Organisasi akan menciptakan doktrin yang mengantarkan anak-anak muda jadi buas, keji dan memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Oleh karena itu, Mahasiswa butuh pendidian tinggi yang dapat menjadi manifestasi prinsip-prinsip dasar pengetahuan : keberpihakan pada yang lemah, kritis akan kekuasaan yang otoriter dan birokratis serta mampu mengembangkan pikiran alternatif. Pada bilik pendidikan kita bukan melahirkan sekedar sarjana tapi manusia muda yang tak menyisakan pikiran sedikitpun untuk hal-hal tak berguna.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi yang menjunjung tinggi kemaslahatan orang banyak serta wadah untuk membangun silaturahmi maka selayaknya Seluruh Mahasiswa Muhammadiyah harus memiliki jiwa yang kuat sesuai dengan apa yang selalu dicanangkan oleh organisasi ini sendiri yaitu Anggun dalam Moral, Unggul Dalam Intelektual, dan Kokoh dalam Spritual.
Daftar Pustaka :
Prasteyo,Eko.2017. Bergeraklah Mahasiswa.intrans publishing. Malang.
Mahasiswa Muhammadiyah Alor.
Baca Juga :
4 Reviews :
Cepetan bagian ke 2
Siap gan
oke
siap ibu
Posting Komentar