INFO MENARIK

SELAGI MUDA, BELAJARLAH SKILL JUALAN, SERIUS. INI PENTING BANGET. APA PUN PEKERJAAN YANG INGIN KAMU TEKUNI NANTI

TIPS FOLLOW UP IMM ALOR

TIPS FOLLOW UP IMM ALOR

"Mungkin untuk menutupi kerancuan fenomena ini maka bahasa-bahasa kiasan mulai keluar dari mulut kader pesimis "IMM TIDAK BUTUH KUANTITAS TETAPI IMM BUTUH KUALITAS" dan ini adalah bahasa tameng yang selalu digadang-gadangkan, bahasa seperti itu adalah bahasa yang sangat menyedihkan bagi seorang kader karena sudah merasa cukup tentang apa yang di usahakan dan di Follow Up Kan"



Infomenarik.com-Kalabahi. Tindak lanjut adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindakan pasca perkaderan dalam rangka menciptakan kondisi yang mengikat peserta dan mendukung optimalisasi tujuan perkaderan.

Tindak lanjut penyelenggaraan perkaderan dapat berupa :
  1. Laporan penyelenggaraan secara menyeluruh.
  2. Pelulusan peserta dan penyerahan syahadah
  3. Pemantauan ekstrainer : aktivitas & prestasi
  4. Pendataan ekstrainer & potensinya.
Saat ini IMM Kab.Alor sedang melaksanakan kegiatan follow up demi memantau perkembangan potensi setiap kader IMM setelah dikaderkan.

Kader IMM Alor sudah memiliki para instruktur tangguh yang siap bekerja 24 jam tanpa henti dengan terus memperhatikan setiap kader yang sudah di baiat. Tingkah laku setiap para instruktur seyogyanya menjadi cerminan setiap kader yang baru dikaderkan, hentikan krisis moral instruktur yang tidak bertanggung jawab. Seolah-olah kita membuang jauh-jauh sumpah yang pernah diucapkan.

Setiap kader perlu dibimbing dalam satu ideologi yang pernah dikukuhkan dalam pembaiatan, sangat terkesan bagi setiap kader untuk seumur hidupnya terjadi gejolak isak tangis beserta air mata penuh harapan untuk membuang setiap keluh kesah dan perbuatan khilaf yang telah lalu

Follow up akan selalu menjadi titik tolak mengukur loyalitas setiap kader yang ingin berkiprah dalam satu ikatan. sebagai instruktur tugas kita dalam mengemban amanah dalam melihat setiap fenomena setiap kader maka seharusnya kita berada dalam garda terdepan.

Inilah rician tentang Follow UP

Tindaklanjut Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah atau lebih dikenal dengan sebutan Follow Up merupakan salah satu program atau kegiatan yang diadakan oleh Pimpinan Komisariat atau bidang terkait untuk memantau sejauh mana pelaksanaan Perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD), sistem perkaderan, dan perkembangan peserta DAD. Follow up tidak hanya sekedar melihat sejauh mana perkembangan peserta namun disamping itu juga sebagai seorang kader yang bertanggungjawab dalam bidang tersebut harus mampu melihat secara lebih krusial dan lebih terperinci. karena banyak yang beranggapan bahwa follow up hanya sebatas melihat perkembangan peserta. maka hal yang perlu ditinjau dalam follow up atau setelah melakukan perkaderan :

  1. Follow Up Pelaksanaan Perkaderan yang telah dilakukan
  2. Follow up Peserta setelah dikaderkan
  3. Follow Up Pimpinan Komisariat atau tingkatan di atasnya yang saling terkait
Dengan adanya follow up, maka kita bisa mengetahui tingkatan ketercapaian dan tingkat kesuksesan Darul Arqam Dasar. banyak dari kader ikatan mahasiswa muhammadiyah mungkin tidak asing dengan fenomena yang akan penulis paparkan di bawah ini :

Ketika hendak melakukan perkaderan, maka setiap kader akan selalu berupaya untuk tampil di depan calon peserta hanya sekedar ingin menunjuk diri bahwa BISA hal ini memang suatu hal yang baik namun apakah kehadiran tersebut hanya sebuah seremonial diri ?

Secara tradisi dimanapun ada kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Sebuah kampus Muhammadiyah pastilah ada kegiatan perkaderan, ketika melakaukan kegiatan perkaderan banyak senior dan Junior akan selalu berbangga diri manakala peserta perkaderan mencapai 100 peserta ke atas atau mungkin ada yang sampai 1000 peserta, peserta sebanyak itu merupakan hal yang bagus tetapi apakah hanya sebuah seremonial ?

Tentunya ketika selesai melaksanakan perkaderan masuklah kepada hal yang ditunggu-tunggu adalah Follow Up, dan anggapakan kita semua adalah Follow Up hanya sebatas Melihat Perkembangan Peserta, Jika kita sama-sama meninjau kembali apakah Peserta yang dikaderkan katakanlah 100 peserta akan selalu konsisten mengikuti Follow Up selama 6 Bulan dan berakhir dengan Output 100 orang peserta ? tentunya kita tahu bersama bahwa selalu menjadi tradisi memang 100 peserta namun saat terakhir pasti yang aktif hanya bisa dihitung dengan jari, pertanyaanya apa yang salah dalam Sistem Perkaderan Kita ?

Mungkin untuk menutupi kerancuan fenomena ini maka bahasa-bahasa kiasan mulai keluar dari mulut kader pesimis "IMM TIDAK BUTUH KUANTITAS TETAPI IMM BUTUH KUALITAS" dan ini adalah bahasa tameng yang selalu digadang-gadangkan, bahasa seperti itu adalah bahasa yang sangat menyedihkan bagi seorang kader karena sudah merasa cukup tentang apa yang di usahakan dan di Follow Up Kan.

Coba rubah mindset berpikir bahwa "IMM BUTUH KUANTITAS DAN IMM JUGA MEMBUTUHKAN KUALITAS" pasukan semakin banyak semakin baik agar kita tidak memunafikan perkaderan, karena tujuan perkaderan untuk menambah Generasi penerus perjuangan sehingga IMM disebut juga organisasi Kaderisasi, Kader semakin banyak maka semakin baik dalam menyuburkan organisasi.

Perlu adanya strategi dalam melakukan Follow Up

Strategi yang pertama adalah menindaklanjuti sejauh mana pelaksanaan perkaderan yang telah dilakukan, dengan meng follow up kan pelaksanaan perkaderan yang telah dilakukan dimulai dari kepanitiaan, sejauh mana panitia sudah bekerja untuk menyukseskan kegiatan tersebut dimulai dari pembentukan pantia, pembahasan kegiatan, dan pemantapan kegiatan.

Dalam pelaksanaan kegiatan perlu dilihat sejauh mana panitia bekerja dengan baik saling terkoordinir secara hierarki antara penanggungjawab kegiatan (Pimpinan Cabang) dan kepanitiaan, kekompakkan dalam melaksanakan kegiatan perlu digenggam dengan baik tidak boleh ada saling perintah memerintah bagaikan bos besar atau sikut menyikut dalam kegiatan berlangsung, lakukan keharmonisan menjadi panitia hingga selesai ketika memrintah dan diperintah semata-mata hanya sekedar untuk menyukseskan perkaderan dan tidak diperbolehkian untuk maksud atau tujuan ke arah yang lain. jika menjadi ketua panitia maka lakukan dengan sabar dan penuh kedewasaan begitupula dengan anggota-anggota bidang.

Strategi kedua, instruktur itu berat sehingga menjadi seorang instruktur memiliki tanggungjawab yang sangat besar demi perkembangan peserta, instruktur yang baik akan melahirkan kader yang baik, sehingga ketika menjadi seorang instruktur haruslah berwibawa, penuh keilmuan dan pengetahuan berjiwa luwes, tidak menunjukkan sisi negatif di depan peserta tidak boleh bermain-main atau guyon, serius dalam membimbing kader hingga selesai kegiatan. setelah selesai kegiatan jiwa seorang instruktur saat masa perkaderan tidak boleh dihilangkan karena sisi kelemahan tidak boleh diketahui oleh peserta sehingga saat masa-masa follow up tetap seorang instruktur harus terus berwibawa sesuai dengan jabatan instruktur yang diemban karena dengan terus menjaga sikap maka akan selalu disegani sehingga proses penanaman ideologi kaderisasi tetap selalu terpatri dalam jiwa peserta.

Strategi Ketiga Proses Follow up tidak boleh terbatas pada materi tok DAD tetapi tetap luwes sehingga proses Follow Up terus dilaksanakan setiap hari sampai 6 bulan berjalan baik Intra Materi maupun Ekstra Materi, Intra materi seperti kegiatan diskusi saling berbagi informasi baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. selanjutnya terkait dengan Ekstra Materi yaitu sebuah peraktek atau Out Bon, kemah kader dan lain-lain untuk meningkatkan mental peserta. kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilakukan sehingga menjadi sebuah kebiasaan agar nampak kegiatan terus berjalan walaupun hanya sebatas follow up maka akan nampak bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sarat kegiatan.

Strategi Keempat terus mengadakan evaluasi internal, baik pimpinan komisariat dan pimpinan cabang di dalam satu hierarki kepemimpinan, belajar menjadi pemimpin yang baik pandai mengambil keputusan sehingga tidak hilang arah dan dicap sebagai pimpinan asal nama dan tidak amanah, karena daya tarik yang sangat besar antara pimpinan dan peserta adalah hal utama dalam memberikan ruang kebahagiaan bagi kader baru IMM, kecacatan dalam kepemimpinan dapat mempengaruhi ketiga strategi di atas sehingga terus bertanggungjawab dalam melakukan kepemimpinan, jika terdapat masalah rajin-rajin tabayyun mengambil keputusan dalam musyawarah mufakat (Red)




About Mukmin Amsidi

Mukmin Amsidi, was born in Kalabahi, precisely in Teluk Mutiara sub-district, Alor district, on October 12, 1994. The first literary work/book that was created was the Memorial Book 58 IMM while the author is taking Advanced Masters in Mathematics Education at Ahmad Dahlan University until now. Be a Muslim, and live on Jalan Hasanudin No.10. RT 12 RW 04 . Binongko Village. Pearl Bay District. Alor Regency. NTT. Hobby Fitness is reading and experimenting.

1 Reviews :

Mukmin Amsidi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.