PROPOSAL BAITUL ARQAM DASAR MUHAMMADIYAH
FILE PROPOSAL DOWNLOAD DI SINI !
"Untuk itu kaderisasi diharapkan bisa memberikan kewajiban kepada setiap kader yang telah mengikuti pengkaderan untuk bisa menghidupkan aktivitas dakwah Muhammadiyah"
Baca Juga :
Binongko Boxing Lahirkan Petinju dari Lewalu
PHBI Gandeng Remaja Masjid Agung Al-Fatah
DASAR PEMIKIRAN
Persoalan kaderisasi Muhammadiyah memang sangat multi kompleks mulai dari tingkat pusat sampai ranting. Persoalan pengkaderan yang sampai saat ini terasa makin tidak diminati oleh kalangan anggota Perysarikatan Muhammadiyah termasuk pengurus sendiri merupakan persoalan yang harus dicarikan solusinya. Bicara tentang pengkaderan di Persyarikatan Muhammadiyah terasa dingin dan tidak menimbulkan ”syahwat”. Realitas semacam inilah yang terjadi pada tingkatan institusional dan organisasi Muhammadiyah saat ini yang berimplikasi pada semakin lama nyaris tidak ada pengkaderan formal yang diadakan oleh pengurus Persyarikatan Muhammadiyah baik tingkat pusat sampai ranting. Hal ini bisa dirasakan ketika kita mengunjungi mesjid-mesjid Muhammadiyah, dimana tidak adanya aktivitas dakwah angkatan muda Muhammadiyah. Ada beberapa persoalan mendasar yang berkaitan dengan problem kaderisasi di Persyarikatan Muhammadiyah :
Pertama, lemahnya sistem dan mekanisme perkaderan Muhammadiyah secara “ide konseptual” dan “praktek operasional”. Kedua, masih terbatasnya orientasi perkaderan hanya untuk mencukupi hajat kebutuhan program kerja. dan itu pun seringkali berjalan tidak lancar. Ketiga, tidak adanya koordinasi dan sinkronisasi model perkaderan yang komprehensif yang melibatkan seluruh jajaran Pemuda Muhammadiyah. Keempat, masih kuatnya ego pimpinan Muhammadiyah di setiap level. Kelima, keterpukauan Muhammadiyah oleh panggung politik sehingga menganggap tidak afdol kalau tidak terjun ke arena politik praktis seperti melalui partai politik. Keenam, pengkaderan yang dilakukan tidak utuh dan menyeluruh. Ketujuh, keterbatasan waktu pimpinan Muhammadiyah untuk mengurus organisasi secara utuh. Kedelapan, kurangnya komunikasi antara pimpinan Muhammadiyah dengan Muhammadiyah disetiap level dalam merencanakan dan melaksanakan kaderisasi. Lalu bagaimana sebenarnya yang akan dilakukan dalam pengkaderan :
Pertama, harus utuh dan sempurna. Artinya, pengkaderan harus meliputi segala aspek permasalahan kaderisasi secara utuh dan paripurna; aspek pemikiran kejiwaan, dan ketahanan daya juang. Bukan hanya mengkader aspek pemikiran secara teoritis melulu, atau pendidikan kejiwaan saja, ataupun gerakan berupa politis belaka. Akan tetapi harus betul-betul memberikan perhatian besar kepada aspek pengembangan kepribadian secara keseluruhan, demi terbentuknya pribadi- pribadi muslim yang utuh dan paripurna. Yaitu mengkader pemuda Muhammadiyah yang mampu bertahan menjawab segala tantangan secara terus- menerus dan berkesinambungan, dan mampu mencapai sasaran-sasaran yang sebenarnya. Menghadirkan proses kaderisasi sebagai laboratorium mematangkan pemikiran dan idiologi untuk melahirkan kader-kader yang matang dan selalu siap melakukan perubahan.
Kedua, harus memiliki idiologi yang jelas. Artinya kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah harus benar-benar mampu menanamkan idiologi ber Muhammadiyah yang jelas, sehingga akan dapat melahirkan kader-kader yang militan bukan kader-kader karbitan. Pengurus Muhammadiyah harus mampu melahirkan kader-kader yang mampu secara intelektual dan juga matang secara idiologi, sehingga distribusi kader kesemua lini terutama ke AUM Muhammadiyah benar-benar memiliki kekaderan yang jelas.
Ketiga, melahirkan Tauladan. Pengkaderan tidak hanya berupa teori-teori saja, tetapi betul-betul harus berlandaskan kepada pengalaman dan metode yang telah diuji dalam praktek. Dan pengkaderan itu harus diterapkan dalam kehidupan nyata, sebagai uswah hasanah dari suri tauladan yang baik. Maksudnya ialah, bahwa pengkaderan harus dipraktekkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan bukan semata-mata doktrin (pengarahan) dan pelajaran. Sistem penggemblengan yang sekaligus dengan praktek lapangan ini akan membantu membentuk pribadi- pribadi muslim yang terampil dan tangguh, pribadi yag tanggap, mantap, dan wajar tapi tidak rendah diri.
Keempat, Berkesinambungan dan seimbang. Pengkaderan harus diperhatikan secara serius, di mana penggemblengan di berbagai segi itu harus berkesinambungan dan seimbang dengan kebutuhan yang diperlukan. Kaderisasi yang dilakukan hanya sebatas menjalankan program kerja tidak akan dapat melahirkan kader-kader Persyarikatan Muhammadiyah yang tangguh dan istiqomah sebaliknya akan melahirkan kader-kader yang suatu saat nanti akan menjadi duri dalam organisasi Muhammadiyah, karena dia tidak memahami hakikat perjuangan Muhammadiyah itu sendiri dan kalau dibiarkan terus menerus keadaan yang demikian, tidak mustahil akan dapat merusak citra kepribadian Islam, dan bahkan akan mengganggu keutuhannya.
Kelima, Pengajian dan Pertemuan Rutin, sehebat apapun proses pengkaderan yang dilakukan di arena kaderisasi tidak akan pernah bisa menunjukkan hasil yang maksimal apabila tidak dilakukan tindak lanjut dari proses kaderisasi tersebut. Pengurus Muhammadiyah disetiap level harus dan wajib melaksanakan pengajian dan pertemuan rutin, karena kaderisasi yang sesungguhnya itu adalah pada aktivitas dakwah yang dilakukan oleh setiap kader Muhammadiyah. Salah satu indikator keberhasilan kaderisasi adalah ketika seluruh kader yang dibina sudah mampu melakukan aktivitas dakwah dilevel terendah yaitu ranting dimana kader tersebut berdomisili.
Untuk itu kaderisasi diharapkan bisa memberikan kewajiban kepada setiap kader yang telah mengikuti pengkaderan untuk bisa menghidupkan aktivitas dakwah Muhammadiyah ditingkat Ranting dan Cabang dimana dia berdomisili. Pimpinan Muhammadiyah harus bisa merumuskan dan merancang program tindak lanjut yang akan dilakukan oleh setiap alumni pengkaderan, sehingga kaderisasi yang dilakukan tidak hanya semata menjalankan program kerja. Oleh karena itu penguatan visi gerakan Muhammadiyah menjadi prasyarat penting bagi pembangunan masyarakat masa depan yang bermartabat. Dan oleh sebab itu kami memandang perlu mengadakan Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Alor dengan mengambil tema ”Meneguhkan Eksistensi Gerakan Kader Untuk Penguatan Kepemimpinan Muhammadiyah Ditingkat Daerah Kabupaten Alor”.
NAMA KEGIATAN
Kegiatan Perkaderan ini bernama “Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Alor
MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Berdasarkan fungsi dan tugas, maka maksud dan tujuan Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhamamdiyah ini adalah :MAKSUD
Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhammadiyah dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas anggota dan pimpinan sehingga menjadi kader Muhammadiyah yang teguh memegang ideologi Keislaman dan Kemuhammadiyahan, berwawasan Kebangsaan dan Nasional.
TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Kabupaten Alor ini adalah :
- Menguatkan komitmen dan kualitas pemahaman peserta mengenai ideologi Persyarikatan dan keislaman serta memahami strategi implementasi dakwah Islam amar makruf nahi munkar.
- Meluaskan wawasan pemikiran peserta dalam peta keislaman dan pemahaman dinamika kebangsaan dalam berbagai aspek kehidupan.
HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah :
- Terbentuknya kader Persyarikatan Muhammadiyah yang mempunyai komitmen dan kualitas pemahaman ideologi Persyarikatan dan keislaman serta memahami strategi implementasi dakwah Islam amar makruf nahi munkar.
- Terbentunya kader Muhammadiyah tingkat Daerah yang memiliki wawasan, ketrampilan, sikap integralistik dan holistik,
- Terbentuknya kader Muhammadiyah yang memiliki kemampuan merumuskan anatomi gerakan, pemetaan opini dan issu yang berkembang baik skala nasional maupun regional.
PESERTA
Kriteria dan Jumlah Peserta :
Total peserta Darul Arqam Dasar Pimpinan Daerah Muhammadiyah berjumlah 60 orang peserta yang terdiri dari unsur Persyarikatan, Amal Usaha, dan ORTOM se-Kab Alor
RENCANA ANGGARAN
Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 100.000.000; (Seratus Juta Rupiah) dengan rincian sebagaimana terlampir.
0 Reviews :
Posting Komentar